Story Telling Durasi 7Menit Kisah Si Pitung
Story Telling Durasi 7Menit Kisah Si Pitung, Sedikit ilustasi, Si Pitung
ini adalah seorang pemuda yang soleh yang berasal dari daerah Rawa Belong.
Dengan beberapa teman, dia merampok harta penjajah untuk membantu kaum tertindas.
Dia merampok dan hasilnya dibagikan kepada orang-orang miskin.Karena berbekal ilmu bela diri
yang mumpuni usahanya tersebut sukses, namun bagaimanakah akhir perjuangan
tersebut? Cerita selengkapnya dapat sobat baca dalam versi bahasa Inggris di
bawah ini. Silahkan pilih yang bahasa Indonesia atau Inggris.
Si Pitung From Rawa Belong
Si Pitung adalah seorang
pemuda yang soleh dari Rawa Belong. Ia rajin belajar mengaji pada Haji Naipin.
Selesai belajar mengaji ia pun dilatih silat. Setelah bertahun- tahun
kemampuannya menguasai ilmu agama dan bela diri makin meningkat. Pada waktu itu Belanda sedang
menjajah Indonesia. Si Pitung merasa iba menyaksikan penderitaan yang dialami
oleh rakyat kecil. Sementara itu, kumpeni (sebutan untuk Belanda), sekelompok
Tauke dan para Tuan tanah hidup bergelimang kemewahan. Rumah dan ladang mereka
dijaga oleh para centeng yang galak.
Dengan dibantu oleh
teman-temannya si Rais dan Jii, Si Pitung mulai merencanakan perampokan
terhadap rumah Tauke dan Tuan tanah kaya. Hasil rampokannya dibagi-bagikan pada
rakyat miskin. Di depan rumah keluarga yang kelaparan diletakkannya sepikul
beras. Keluarga yang dibelit hutang rentenir diberikannya santunan. Dan anak
yatim piatu dikiriminya bingkisan baju dan hadiah lainnya.
Kesuksesan si Pitung dan
kawan-kawannya dikarenakan dua hal. Pertama, ia memiliki ilmu silat yang tinggi
serta dikhabarkan tubuhnya kebal akan peluru. Kedua, orang-orang tidak mau
menceritakan dimana si Pitung kini berada. Namun demikian orang kaya korban
perampokan Si Pitung bersama kumpeni selalu berusaha membujuk orang-orang untuk
membuka mulut.
Kumpeni juga menggunakan
kekerasan untuk memaksa penduduk memberi keterangan. Pada suatu hari, kumpeni
dan tuan-tuan tanah kaya berhasil mendapat informasi tentang keluarga si
Pitung. Maka merekapun menyandera kedua orang tuanya dan si Haji Naipin. Dengan
siksaan yang berat akhirnya mereka mendapatkan informasi tentang dimana Si
Pitung berada dan rahasia kekebalan tubuhnya Berbekal semua informasi itu,
polisi kumpeni pun menyergap Si Pitung. Tentu saja Si Pitung dan kawan-kawannya
melawan. Namun malangnya, informasi tentang rahasia kekebalan tubuh Si Pitung
sudah terbuka. Ia dilempari telur-telur busuk dan ditembak. Ia pun tewas
seketika.Meskipun demikian untuk Jakarta, Si Pitung tetap dianggap sebagai
pembela rakyat kecil.
Baca juga:
Si Pitung dalam
Bahasa Inggris
Pitung is a pious young man
from Rawa Belong. He diligently studied the Koran in Haji Naipin. Finished
learning the Koran he was trained in martial arts. After years of religious
knowledge and the ability to master the martial increased. At that time the Dutch were
colonized Indonesia. Pitung pitied the plight experienced by young people.
Meanwhile, kumpeni (the name for the Netherlands), a group of employer and the
landlord lives wallowing in luxury. Homes and their fields guarded by thugs who
ferociously.
With the assistance of his
friends of the Rais and Jii, Pitung began planning the robbery of the employer
and the wealthy landlords. Rampokannya results were distributed to the poor. In
front of a starving family home laid Sepikul rice. Families who wrapped it
provides compensation payable moneylenders. And orphaned children parcel
dikiriminya clothes and other gifts. Pitung success and his friends
because of two things. First, it has a high martial arts and dikhabarkan they
are immune to bullets. Second, people do not want to tell where Pitung is now.
However, the robbery victim Pitung rich with kumpeni always trying to persuade people
to open my mouth.
Kumpeni also use violence to
force people to testify. One day, kumpeni and wealthy landlords managed to get
information about family Pitung. So they seized both her parents and the Hajj
Naipin. With a heavy ordeal finally they get the information about where and
confidential Pitung are immune.
Armed with all that
information, police were ambushed Pitung kumpeni. Of course Pitung and his
friends fight. But unfortunately, information about the immune secret Pitung
already open. He was pelted with rotten eggs and shot. Thus he was killed
seketika.Meskipun to Jakarta, Pitung still regarded as a defender of the common
people.