Kumpulan Puisi Pendek Tema Puasa

Kumpulan Puisi Pendek Tema Puasa

Kumpulan Puisi Pendek Tema Puasa. Pada pertemuan kali ini admin akan memberikan puisi-puisi pendek yang bertemakan Ramadhan yang telah kami himpun dari berbagai sumber dan dapat yang dapat kalian gunakan. Pilihlah sesuai dengan keinginan kalian karena disini terdapat banyak pilihan puisi pendek yang dapat menginspirasi, bagikan kepada teman atau sahabat kalian jika mereka juga membutuhkannya untuk lebih jelasknya  silahkan Simak secara lengkap Kumpulan puisi pendek tema bulan puasa dibawah ini:

Puisi Ramadhan Singkat

1). PUASA DIPERTANYAKAN

Karya Y. S. Sunaryo

Niaga dan kongsi banyak yang berhenti

Jam kerja dipangkas dikurangi

Tidur sepanjang hari diberi arti

Katanya, demi Ramadan bulan suci

Raga dimanja-manja

Lemas diduga khusuk puasa

Berkeringat banyak diwanti-wanti

Takut puasa tak kuat sehari

Katanya, puasa untuk Tuhan

Hingga tarawih mesti semalaman

Tadarus palingkan kehidupan

Mulut-mulut semata wiridan

Lalu di mana puasa hendak berperang?

Jika serba sendirian menjadi pilihan

Jalan pagi sunyi bak di pengungsian

Menangkah berperang jika sambil tiduran?

Ramadan mestilah bukan sebulan kemalasan

Bukan pula bulan hentikan kepedulian

Justru bangkit menangkan keimanan

Cumbui Tuhan dan berjibaku untuk martabat kemanusiaan

2). SAHUR BEKAL KEMENANGAN

Karya Y. S. Sunaryo

Sahur hentikan tidur

Agar raga tak terbentur

Jiwa enggan melantur

Walau hanya sesuap bubur

Bangunlah yang hendak berpuasa

Tak wajib, namun nikmat terasa

Bukan manjakan lidah penuh berselera

Melainkan sejak fajar mata harus terjaga

Terjaga untuk kuatkan raga

Bekerja untuk menebar kasih pada sesama

Tak boleh marah dan besar prasangka

Puasa untuk semangat kerja

Bukankah pada puasa Ramadan perang menjadi menang

Juga Al-qur'an diturunkan

Sebuah kemmenangan raga kuat pertahanan

Dan pada jiwa penuh bimbingan

Sahurlah agar punya kekuatan

Pada kekebalan iman

Merupa ketahanan badan

Hingga menang berperang melawan kemalasan

3). DALAM NIKMAT TADARUS

Karya Y. S. Sunaryo

Gerimis masih merinai di akhir Mei

Sebuah anugerah sejukan Ramadan suci

Bersama tadarus enggan berhenti

Hingga sahur nikmat tersaji

Betapa tinggi keagungan puasa Ramadan

Bangkitkan semangat puncaki kesadaran

Bahwa Tuhan segala sandaran

Pada Alqur'an sumber ajaran

Ajaran tentang iman dan pembebasan

Hingga manusia terikat kepada kebenaran

Berbuat kebajikan untuk kemanusiaan

Tak menyekutukan, tak hunuskan pertengkaran

Alquran beningkan jiwa untuk kemuliaan

Sucikan debu pada akal pikiran

Usai memakna nikmat lantunan tadarus

Jalan kehidupan semoga sejuk dan lurus.

4). KETIKA SETAN TERPENJARA

Karya Y. S. Sunaryo

Setan terpenjara

Ketika puasa mampu perangi dahaga

Tak makan sebelum waktu buka

Menahan tingkah raga tanpa makna

Gerak langkah ibadah

Wajah wudu selalu cerah

Bibir zikir tampak basah

Tangan takbir penuh pasrah

Setan terpenjara

Manakala hati sekuat baja

Campakan rayu goda dosa

Selama puasa amarah reda

Terpancang arah hanya pada-Nya

Murah kasih pada sesama

Hati pasrah meraih takwa

Puasa ikhlas terenyah segala goda.

5). ANAK-ANAK RAMADAN

Karya Y. S. Sunaryo

Selepas magrib kentongan dan beduk dipukul

Tandai datang Ramadan segera berkumpul

Di halaman masjid riang bersiul

Usai tarawih nikmati hidangan sebakul

Riang anak-anak tak berhenti

Nyalakan petasan iringi yang mengaji

Tengah malam beduk kembali berbunyi

Keliling kampung bernyanyi nyanyi

"Sahur tok tok dug, sahur tok tok dug, sahuuuuur

Menggulung bantal kasur

Melipat semua mimpi

Deretkan piring-piring nasi

Aduhai anak-anak sahur terlalu kenyang

Tak bangun dipanggil sembahyang

Menggeliat waktu sudah siang

Berlatih puasa, lapar menendang-nendang

Puisi Ramadhan Tiba 

1). BULAN SUCI YANG DINANTI

Karya: Ismi Sofia Ananda

Merindu Ramadan

Bulan yang suci

Penuh arti

Amalan.

Dengan penuh harap

Ibadah diri

Tulus hat

Mendekap.

Godaan menyerang

Cukup bekal

Siap mental

Berjuang.

Setahun sekali

Harapan tuntas

Hingga lunas

Jalan.

2). RAMADHAN TIBA

Karya: Dr. FJ, USM

Bila menjelang Ramadhan terdetik di hati ingin kukunci

segala nafsu

Bertasbih dan bertahmid hanya kepada yang Satu

Tiada yang aku mahu.

Selain redhomu

Namun mengenangkan pelbagai juadah di bazar

Ramadhan

dan keinginan untuk mencuba.

Setiap hidangan yang menghantu

Perlahan kunci itu aku buka

dan mangganya kubiarkan terbuka

Bukan beerti aku gila.

Untuk mencari juada berbuka

Sebaliknya agar aku masih bernafsu

untuk berpuasa.

Merasai lapar dan dahaga

bersama mereka di zon perang

yang senantiasa berpuasa

dan tiada istilah berbuka.

Tiada istilah Hari Raya

Yang ada hanya air mata

Bom dan mortir dihidangkan secara terbuka.

Puisi Ramadhan Yang Sedih

1). RAMADHAN

Tak terasa hari masih menjelang

Dan menyisakan semangat juang

Tuk melewati masa panjang

Yang bersemayam tak kan pernah lekang.

Ramadhan telah datang

Menghantarkan pesona gemilang

Meraih selongsong harapan

Laksana gemerlapnya bintang-bintang.

Marhaban Ya Ramadhan

Telah sampaikan pada sucinya bulan

Dimana segala amal dilipat gandakan

Dan Asma-Mu dikumandangkan.

Minal Aidin Wal Faidzin

Ketika segala khilaf dan dosa selama ini…

Terlebur menjadi sebuah harapan tuk berbagi maaf

Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin

Selamat Idul Fitri…

2). DI PENGHUJUNG RAMADHAN

Kala kerinduan belumlah usai

Kala penghayatan dalam doa belumlah sempurna

Menapaki lajunya perjalanan yang tiada henti

Menyusuri lorong yang penuh liku menghadang.

Kuingin Kau basuh dalam renunganku

Saat Kau pancarkan cahaya dalam bulan nan mulia

Mengharapkan ampunan dalam sujudku yang panjang

Masihkah kan kupalingkan wajah ini?

Ingin kuhapus semua noda dan dosa

Ingin kuhempas semua kobaran emosi dalam dada

Meluruhkan jiwa yang sarat dengan hasrat

Tenggelam dalam tangisan penuh sesal

Sanggupkah kan kutapaki hariku?

Menyongsong esok yang t’lah siap menanti

Semoga di penghujungmu ya Ramadhan

Ampunan Illahi kan terpancar lewat pribadi nan luhur

Puisi Ramadhan Yang Ku Rindu

Langit malam yang berbintang

Di saat cahaya ramadhan mulai mendekat

Dalam bulan yang di rindukan

Bulan yg sungguh penuh pengampunan

Bersinar dalam ramadhan indah

Yang selalu dinanti ke datangannya

Dalam tiap tahunnya

Marhaban Ya Ramadhan

‪‎Cahaya kian mendekat

Melewati hari demi hari

Bulan yang banyak dirindukan umat

Bulan suci penuh ampunan

‪‎Segala salah dan dosa Kian terkikis

Memohon di ampun di bulan

penuh berkah ini

Marhaban ya ramadhan

Ku rindu hadirmu dalam tiap doa-doaku

‪‎Bulan Tempatku memohon taubat

ALLAHU YA RABBHI

Keagungan-MU sungguh begitu besar

Dalam ramadhan yg indah

Puisi Islami Ramadhan

Oleh: Taufiq Ismail

Disini, terlalu mendongak berharap terwujud berbuka berjama’ah,

dimana ada kesempatan melakukan pun bagaikan mendapat durian jatuh.

Seperti punguk merindukan bulan,

tatkala mendamba menaikkan kualitas hubungan dengan Yang Diatas,

manis lantunan pujian menyebut nama Mu,

kenyataan dengan sesama seperti mencari jarum dalam tumpukkan jerami.

Target tilawah penuh, jauh…

Kilat menyambar di tengah terik matahari untuk menuju khatam,

per ayat saja laksana kucing mengincar tikus.

Itikaf setali tiga uang, kembaran angan-angan

dalam detik melahirkan menit yang tumbuh menjadi waktu

diri masih berpeluh dengan najis dan laknat.

Ramadhan datang dan kembali

wanginya hanya mampir di hidung, gempitanya hanya singgah di telinga, tapi

tidak terbukti dalam sikap.

Diri tidak sempurna mencair, meleleh pun bagaikan bunga tidak berputik.

Terpaku dalam kubangan dosa dan salah

jerit jiwa raga sebatas memberontak.

Bangsa, penguasa, atau isi jiwa yang salah?

Tersebut panggung yang aku alami bersama ribuan hati dan jiwa yang serupa

beruntung penduduk bumi khatulistiwa, tinggal niat dan pelaksanaan.

Lapangkan jalan, luaskan kesempatan

disini ribuan hati dan jiwa yang serupa terpenjara pagar tetangga.

Ya Allah!

Aku di antaranya …

Rindu Rasul.

Rindu Kami Padamu Ya Rasul

Rindu Tiada Terperi

Berabad Jarak Darimu Ya Rasul

Serasa Dikau Di Sini

Cinta Ikhlasmu Pada Manusia

Bagai Cahaya Surga

Dapatkah Kami Membalas Cintamu

Secara Bersahaja

Puisi Ramadhan Tentang Rasulullah

1). RASULULLAH MENYURUH KITA

Taufik Ismail (1990)

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu

Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda

Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin

Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin

Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar

Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar

Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas

Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas

Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan

Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan

Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat

Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat

Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan

Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka

Kita cintai anak yatim dan piatu

Pada Rasulullah kita bersangatan cinta

Gemetar kami dalam zikir

Gagap kami menyanyikan shalawat

Tiada cukup butir tasbih

Tiada memada kosa kata

Dalam membalas cintanya

Secara sederhana

2). Nabi Muhammad Saw

Oleh: Taufiq Ismail

Yaa Nabi Yaa Rasulullah

Cahaya hati kami, kekasih Allah

Anta syamsun anta badrun

Anta nurun fawqa nuri.

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia

Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia

Engkaulah cahaya di atas cahaya.

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa mulia akhlaqmu

Bagai cahaya kemuliaan al-Quran

Besarnya perjuanganmu menegakkan agama.

Agungnya cintamu menyayangi sesama

Harum senyummu pada wajah dunia

Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa.

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa indah akhlaqmu

Bagai cahaya keindahan al-Quran

Rindu kami padamu sepanjang waktu

Engkaulah cermin bagi hidup kami

Engkaulah petunjuk perjalanan kami

Engkaulah mata air hati dan pikiran kami

Wahai teladan yang tak pernah padam

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa suci akhlaqmu

Bagai cahaya kesucian al-Quran

Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami.

Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami

Mengalirlah jihadmu dalam hati kami

Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

Yaa Nabi Yaa Rasulullah

Pujaan hati kami, kekasih Allah

Anta syamsun anta badrun

Anta nurun fawqa nuri.

Engkaulah surya, engkaulah purnama

Engkau cahaya di atas cahaya..

Puisi Ramadhan Yang Menyentuh Hati

1). Puisi Rindu Ramadhan

Puisi Rindu Menyambut Ramadhan

Termenung ku dalam gelap

Berpikir ku dalam diam

Tak pantas kakiku menginjakkan

Di bulan suci penuh ampunan

Tapi …

Hati rindu ketenangan

Rindu bulan kasih sayang

Ku nanti disetiap ingatan

Untuk membersihkan kotornya jiwa

Rindu untuk berkumpul bersama

Berbuka bersama

Bersahur Bersama

Indah yang kurasa

Damai yang terasa

Selamat datang bulan suci Ramadhan

Pertemuan Yang Dinantikan.

Hari demi Hari Ku Lalui

Minggu demi Minggu Ku Sabar Menanti

Bulan Demi Bulan Datang Silih Berganti

Penantian Panjang Ramadhan pun Kian Datang

Rasa Haru Bercampur Bahagia Berjolak Dalam Dada

Rasa Syukur Kian Terucap Dalam Setiap Helaan Nafas

Sujud Syukur Kehadirat Tuhan Sang Maha Pencipta

Terima Kasih Akan Jumpa Bulan Yang Penuh Rahmat

2). Ramadhan Yang Ku Rindu

Langit malam yang berbintang

Di saat cahaya ramadhan mulai mendekat

Dalam bulan yang di rindukan

Bulan yg sungguh penuh pengampunan

Bersinar dalam ramadhan indah

Yang selalu dinanti ke datangannya

Dalam tiap tahunnya

Marhaban Ya Ramadhan

‪‎Cahaya kian mendekat

Melewati hari demi hari

Bulan yang banyak dirindukan umat

Bulan suci penuh ampunan

‪‎Segala salah dan dosa Kian terkikis

Memohon di ampun di bulan penuh berkah ini

Marhaban ya ramadhan

Ku rindu hadirmu dalam tiap doa-doaku

‪‎Bulan Tempatku memohon taubat

ALLAHU YA RABBHI

Keagungan-MU sungguh begitu besar

Dalam ramadhan yg indah

Puisi Bulan Ramadhan  Penuh Berkah

1). RAMADHAN MEMANGGIL

Bila Ramadhan memanggilmu

Mengetuk pintu hidupmu

Sambut ia sepenuh rindumu.

Dekap ia sepenuh cinta

Dan biarkan jemari indahnya

Merengkuhmu dalam ampunan-Nya

Bila Ramadhan memanggilmu

Sambutlah ia bak tamu istimewa

Kenaglah kelopak hari-hari

Yang telah luruh berguguran.

Kenanglah seumpama pertanda

Bagi engkau sang penerus pejalanan

Bersiaplah menjemput giliran

Bila tak lagi kau jumpai ia

Ramadhan di tahun depan

Bila ramadhan memanggilmu

Bersihkan hati dari segala dengki

Sucikan jiwa dari segala prasangka.

Bersihkan raga dari segala dosa

Bila Ramadhan memanggilmu

Berlarilah menjemput panggilan-Nya

2). PUASA DI BULAN RAMADHAN

Bila Ramadhan telah tiba.

Berubahlah semua suasana.

Semua muslim bersuka ria.

Menerima bulan Ramadhan yang mulia.

Siang hari harus ditahan lapar dan dahaga.

Sore hari boleh kita berbuka.

Malam hari didirikan shalat malam.

Tiada hentinya orang membaca Al-Qur’an.

Bulan Ramadhan bulan mulia.

Sungguh beruntung orang yang pandai mengisinya.

Dapat mencapai kesucian dirinya.

Memperoleh pahala berlipat ganda.

Berpuasa sungguh mulia.

Walaupun berat dirasa.

Menahan makan sejak fajar.

Menahan diri dengan hati sabar.

Adzan maghrib telah terdengar.

Kita berbuka terasa segar.

Akhir malam makan sahur.

Tak lupa kita bersyukur.

3). TAUBAT DI BULAN RAMADHAN

Dulu tidak serajin ini

Shalat lima waktu,

Mengaji tadarus,

Melengkapi dengan shalat sunah.

Hingga berdzikir disela kesibukan

Dulu acuh tak acuh

Bermain sampai lelah

Tidur pulas hingga pagi.

Meninggalkan serangkaian shalat

Hingga mengucap kata-kata tak pantas

Sekarang berbeda

Bulan ramadhan mendapat berkah.

Telapak tangannya dicuci bersih

Mulutnya dikumur bersih

Kotoran hidungnya mengilang bersih.

Wajahnya cerah bersinar

Lengannya lembab bersih

Rambutnya basah dan segar.

Telinganya terbasuh sejuh

Hingga kakinya dingin bersih…

Dan kembali ke jalan Allah

Di bulan suci Ramadhan ini

PUISI RAMADHAN SEDIH

1). Ilmu Membaca

Buku menangis

kala para pembaca

yang baru mencicipi sedikit ilmu

sudah merasa lebih pintar dari Tuhannya

Lalu berusaha merubah aturan pada kitab suci

dan mencoba membuat hukum sendiri

yang dirasanya lebih manusiawi

yang dianggapnya sesuai jaman kiwari

Padahal dia hanya berbekal sejimpit ilmu

tanpa bekal pengetahuan agama yang memadai

beraninya buat aturan sendiri

menganggap Tuhan hanya tahu masalalu

dan ayat-ayat sucinya tidak sesuai masakini.

Jadilah agama ditafsirkan sekehendak hati,

tanpa landasan yang jelas untuk dikaji,

malapetaka bagi seluruh negeri

bila ajaran mereka diikuti

2).  RAMADHAN

Ya Allah Kau datanglah lagi Ramadhan buatku

Ketika kku masih saja tak mampu mensyukuri Ramadhan-Mu yang lalu

Hari-hari-Mu masih saja ku lalui

Tanpa isi.

Tanpa makna

Tanpa syukur

Bahkan dengan sikap takabur

Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkau penentu

Kadang kami masih merasa kebenaran itu hanya punyaku

Yang lain bukan makhluk-Mu

Yang lain bukan umat-Mu

Dalam doaku

Sering Ku memaksa

Seolah ku yang lebih tahu dari-Mu Sang Maha Tahu

Doaku bukan harapan, tapi keharusan.

Dan ketika ada satu yang tak Kau kabulkan

Seolah hilang seluruh nikmat yang kau limpahkan

PUISI RAMADHAN YANG INDAH

1). Ramadhan Indah

Ada sekuntum hari

Wanginya mengharumi bumi

Saat itulah kemurahan sang Khalik berlimpah

Menyatu pada segala inti hidup

Adalah Ramadhan

Ia bertelaga bening

Airnya mutiara maghfirah

Gerincingnya dzikir dan tadarus

Tepiannya doa lemah lembut, llirih dan pasrah

Siapa tak ingin jadi ikannya?

Mari berenang dengan kesunyian nafsu

Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia

Ia rahasia

Tak sekedar lapar dahaga

Tapi itulah sesungguhnya hakikat cinta

Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Allah.

Karena dengan lapar dan haus

Kita lebih bias menyadari bahwa kita tak berpunya

Bias lebih memahami

Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu.

Diantara keMaha luasan-Nya

Ia sepantasnya dirindukan

Karena ia lebih.

 

2). RAMADHAN CINTA KARENA ALLAH

Jangan memuji kecantikan pelangi

Tapi pujilah Allah

Yang menciptakan langit dan bumi

Jangan percaya

Dengan kata-kata bijak

Tapi percayalah firman Allah yang Maha Benar

Jangan masukkan namaku dihatimu

Tapi masukkan nama Allah hingga hatimu tenang

Jangan sedih jika cintamu didustakan

Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah

Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair.

Tapi mintalah kepada Allah

Yang memiliki cinta yang sejati nan abadi

Ya Allah Yang Maha Rahman dan Rahhim

Jangan jadikan hatiku batu yang engeras

Hingga lupa akan rahmatmu .

Puisi Ramadhan  Doa dan Harapan

1). DI BAWAH CAHAYA DOA

Oleh: Satria Imaji

Di bawah cahaya do'a

merunduk malu wajah nista

titis sesal linang di mata

sebab jiwa berlumur dosa

Di bawah cahaya do'a

simpuh raga, pasrah segala

apalah daya tiada upaya

sebatas awam meratap iba

Di bawah cahaya do'a

tersusun jemari di sepertiga

membayang ngeri siksa neraka

tatih amalan menggapai surga

Di bawah cahaya do'a

terlantun kalimat-kalimat pinta

lafazkan asma keagungan-Nya

semoga kelak menyiratkan niscaya.

2). DOA RAMADHAN

Ya Allah…..

Dalam dekapan Ramadhan suci ini

Berikan hambamu ini kesadaran

Betapa bulan ini adalah gudang

Yang menyimpan stok rahmat

Dalam sepuluh ruang tamunya

Berikan pada hamba

Makna luas ruang maghfirahMu

Yang tersembunyi dalam sepuluh ruang keluarga

Tancapkan keyakinan pada diri hamba tentang janjiMu

Yang terlukis dalam sepuluh ruang tidur bulanMu

Menggambar kebebasa dari api abadiMu

Ya Allah…

Hamba ingin menjadi penebar ayat-ayatmu

Merangkul tiang rumahMu

MerayuMu tiap malam

MengingatMu dalam dua puluh gerak istirahatku

MenjengukMu dalam detik-detik sahurku

Menemani mata hati mengelilingi hari-hariMu

Ya Allah…

Hamba bersimpuh dalam belai kuasamu

Mengakui kelemahan dan kesalahn Nafsi

Membeberkan aib sendiri

Membuka rahasia pribadi

KepadaMu!

Menggorek dosa-dosa satu persatu

Berharap siraman deras ampunanMu

Ya Allah…..

Bersama laju bulah penuh rahmah ini

Hamba lomtarkan ide-ide hamba

Menjelaskan Planning

Mendiskusikan visi masa depan

Mengadukan keinginan

Menumpuk harapan-harapan

Dan meletakanya diatas tanganMu

Ya Allah…

Sedikit sekali yang kminta

Dalam luas kuasamu yang terbuka.

Kumpulan Puisi Pendek Tema Puasa. Itulah kumpulan Puisi ramadhan Yang Menyentuh Hati, Sedih, Pendek, Doa Dan Harapan. Puisi diatas dapat anda bagikan terutama pada keluarga anda dan selanjutnya dapat anda bagikan kepada teman teman anda dan dapat anda bagikan kepada media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp untuk dapat memberitahukan teman teman dengan kalau ramadhan sudah dekat.